
Kajian Kemuslimahan
Tema: Be Beautiful & Be Healthy With Hijab
Pembicara: Rizki Amelia, S.KG.
Assalamualaikum Waarahmatullahi Wabarakaatuh
Alhamdulilahi rabbil ‘alamin, Was sholatu wassalamu ‘ala, Asyrofil ambiyaa iwal mursalin, Sayyidina wa maulana Muhammadin, Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain. Ama ba’du.
Puji dan syukur kita panjatkan atas ke haddirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kesehatan lahir dan batin kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul pada kajian online malam hari ini dalam rangka menghambakan diri kepada Allah SWT dan mencari kebaikan ilmu-Nya.
Salawat dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Allah Muhammad SAW. Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak.. Sebelumnya perkenalkan saya Rizki Amelia, biasa dipanggil Lia. Senang sekali malam hari ini bisa berkumpul dengan teman-teman sholiha semuanya . Sebelum saya mulai, saya harap dalam kajian kali ini kita bisa sama-sama belajar, sama-sama memperbaiki apa yang salah dan belum benar termasuk apa yang saya sampaikan, mohon koreksinya. Baik...sesuai dengan tema nya yaitu “Be Beautiful and Be Healthy with Hijab”.
Cantik adalah dambaan setiap wanita termasuk wanita muslimah. Apa pun profesi kita, apa pun latar belakang kita, kita pasti ingin dikategorikan sebagai wanita yang cantik. Saat berbicara mengenai kecantikan, kita harus bisa membedakan antara kecantikan yang didasari hawa nafsu (jamal asy-syahwah) dan kecantikan yang melekat pada diri manusia (jamal al-insan). Kecantikan yang pertama ini hanya terkait pada satu objek khusus berdasarkan sudut pandang tertentu sedangkan kecantikan yang kedua meliputi fisik, hati, pikiran dan perilaku.
Kita dapat melihat dan merasakan kecantikan dalam diri seseorang melalui perilakunya, karyanya, dan dalam banyak hal lainnya. Maka kecantikan wanita secara garis besar dapat diklasifikasikan atas dua jenis:
1. Kecantikan lahir (al-jamal azh-zhahiriyah)
2. Kecantikan batin (al-jamal al-maknawiyah).
Dan perlu kita tahu ukhti, bahwa kecantikan yang paling Allah cintai adalah yang ke-2, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, Allah tidak melihat bentuk fisik dan harta kalian, tetapi pada hati dan perbuatan kalian”. Kedua jenis kecantikan tsb hakikatnya adalah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Jika kecantikan itu hanya disimbolkan sebagai lahiriah saja, sementara secara batin keropos, maka itu merupakan kecantikan semu.
Ukhti, kadang sebagai seorang wanita seringkali yang menjadi fokus terbesar kita pada poin ke-1, kita terlalu sibuk mempercantik diri dengan make up tertentu, dengan treatment tertentu yang cukup menguras isi dompet. Padahal sebenarnya ada beberapa langkah yang secara sederhana perlu untuk kita lakukan dalam menjaga kecantikan lahir kita, apa itu?
Pertama, merawat gigi (nah kita sebagai calon praktisi kesehatan sudah pasti tahu betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi.
Dengan hal yang simple rajin membersihkan gigi pastinya dan rutin kontrol ke dokter gigi).
Kedua, potong kuku. Sepele!!! Tapi ternyata kuku yang terpotong rapi dan tidak ada kotoran akan menambah kecantikan kita hingga berlipat-lipat.
Ketiga, merawat rambut agar sehat (tidak perlu dengan hair spa atau hair mask yang mahal, mungkin kita bisa mencoba dengan selalu berkeramas secara rutin dan gunakan condisioner serta sisihkan waktu untuk merawat rambut dengan bahan herbal lainnya, sebagai referensi bisa baca buku “beauty under cover for muslimah” by dr.Davrina Rianda.
Keempat, merawat kaki.
Kelima, konsumsi healthy food.
Keenam, tidur yang cukup.
Ketujuh, membersihkan wajah.
Kedelapan, rajin olahraga,
Kesembilan, mampu memadukan warna pakaian
Sekarang kita masuk pada kecantikan batin (cantik dalam kesederhanaan dan akhlak). Pernah mendengar kisah Fatimah (putri kesayangan Rasulullah)? Hidup dengan penuh kesederhanaan, setiap hari ia harus menumpuk gandum hingga tampak tanggannya kasar, pernah sang suami Ali bin Abi Thalib menyarankan kepada istrinya agar mengambil pembantu namun Rasulullah tidak mengizinkannya dan sang ayah akhirnya mengajarkan kalimat dzikir kepadanya. Fatimah yang selalu ridha selalu mengamalkan kalimat tersebut dengan istiqomah dalam setiap aktivitasnya, yaitu “setiap kali selesai shalat kalian bertasbih sebanyak 10 kali, bertahmid sebanyak 10 kali, dan bertakbir sebanyak 10 kali. Jika kalian hendak tidur, bertasbihlah 33 kali, maka yang demikian itu lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu”. Dari sini kita dapat tahu bahwa kesederhanaan serta akhlak yang mulia menjadi kunci seorang wanita tampil cantik dihadapan orang lain.
Perintah berhijab sendiri sesuai dengan surah Al-Ahzab:59 “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah maha pengampun dan maha penyayang”. Dimana jilbab hendaknya menutupi keindahan tubuh dan perhiasan seorang wanita demi mencegah pandangan dan perkataan yang buruk. Hijab syar’i yang menutupi tubuh kita adalah komponen yang harus kita jaga dalam menjaga kehormatan dan harga diri kita. Berhijab syar’i bukan berarti kita tidak bisa terlihat cantik, berhijab syar’I bukan berarti menghalangi aktivitas kita, profesi kita atau hobi kita. Namun ada beberapa hal yang harus kita perhatikan sebagai seorang wanita muslimah, seperti bagaimana hukum safar bagi seorang muslimah yang suka travelling, dst. Syariat Allah tidak melarang wanita menampakkan hiasan dan kecantikan sama sekali, tetapi Allah hendak mengaturnya. Dan aturan itu mencakup 3 lingkungan:
1. Lingkungan masyarakat. dalam kondisi ini hendaknya hanya kesopanan, jilbab dan kerudung saja yang terlihat dari seorang wanita
2. Lingkungan mahram dari para lelaki dan wanita mukmin. Dalam kondisi ini wanita boleh menampakkan sebagian hiasannya. Tetapi dia harus tetap berpegang teguh dengan sifat malu dan tenang
3. Bersama suami. Dalam kondisi ini wanita boleh menampakkan semua perhiasannya, kegenitannya dan sifat manjanya.
Seringkali kita mendengar beberapa tuduhan yang salah tentang hijab seperti misalnya “pake jilbab itu Cuma buat rambut kamu rontok, ketombean dll”, padahal secara ilmiah tuduhan ini telah dijawab oleh 2 orang dokter yaitu Dr.May As-Samahy guru besar kedokteran kecantikan dari Universitas Ainu Asy-Syams yang menegaskan bahwa hijab bebas 100% dari efek-efek negatif yang terjadi pada rambut bahkan justru hijab berfungsi sebagai pelindung rambut dari faktor-faktor lingkungan yang merusak dan lebih baik hijab terbuat dari bahan katun krn dapat menambah kesehatan rambut dan kulit sedangkan menurut dokter Muhammad Nada guru besar penyakit kulit di FK Kairo menegaskan bahwa hijab adalah pelindung dan kesehatan rambut secara umum bersumber pada kesehatan umum individu tsb.
Banyak juga diantara muslimah yang lebih mengutama fashion hijab nya hingga media social dan youtube menjadi referensi nya padahal “for 1400 years women have been wearing Hijab without Youtube, so why do you need it now to show how to wear the hijab more FASHIONABLE?”.
Karena Cantik seorang muslimah bukan hanya sekedar dari parasnya namun lebih pada akhlak dan ketaatan nya. Kehidupan modern mungkin telah mengubah paradikma cantik wanita muslimah menjadi “harus putih, harus tinggi, harus fashionable” namun sesungguhnya cantik menurut islam sangat simple “jadilah sederhana maka kamu akan terlihat cantik”
Demikian teman-teman sholillah semua nya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menjadi kebaikan. Saya pribadi mohon maaf atas segala kekurangan, semoga kita semua dapat dikumpulkan oleh Allah kembali pada Surga-Nya. Aamiin
Akhirul kalam,
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa- atuubu ilaik. Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq,,,Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.
HIJAB ISN’T JUST WHAT YOU’RE WEARING BUT IT’S ALSO WHAT YOU DO AND
SAY. IT’S WHO YOU ARE.