top of page

Seburuk-buruk Rupa Hati Buta

  • Writer: Fuldmkg Indonesia
    Fuldmkg Indonesia
  • Jan 16, 2016
  • 1 min read

Anak yang berdosa Datang di bulan Desember yang terluka Mengulum ucapan Menerobosi kerikil tua halaman rumah ibu

Belum pernah terucap, Semesta maaf masih melekat di anak tekak Membusuk, coba hibur anak-anak lalat

Siapa tak tahu Luka ibu belum lagi sembuh Masih merah, masih bau darah

Dan di langit matahari timbul tenggelam Maka sebelum benar-benar hari malam Kuketuk pintu tempat dulu aku pulang

Kalaulah Ibu mengintip di balik jendela Tolong, Bu! Sebelum sepatuku betul menginjak beranda pertama Jangan lihat siapa yang tiba Sebab ‘ku hanya sebentar, Bu Satu napas pun tak apa Asal tak mohon di lubang kunci Tak sujud di kain perca Karena seburuk-buruk rupa hati buta Seperti ini aku masih bernyawa Hirupi uap kotor tanggal dua puluh dua

Tapi seburuk-buruk rupa hati buta Ibu tanggalkan juga pintu tua Ibu lebarkan dua sayap indah berhiaskan cincin permata

Anak durhaka, memang, Bu Kukira takkan ada lagi cinta Tapi seburuk-buruk rupa hati buta Sayapmu merengkuh sampai ke kalbuku Memendarkan cahaya keperakan Tentang cinta malaikat-malaikat yang dikirim oleh Tuhan

Penulis: Winda Rahma, FKG Universitas Padjajaran

Pemenang KaMus (Karya Muslimah) yang bertema "Mom, You are My Sunshine".

 
 
 

Comments


Featured Posts
!
Recent Posts
!
Search By Tags
Archive
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

FAVORITES​

New Article

!
Widget Didn’t Load
Check your internet and refresh this page.
If that doesn’t work, contact us.

CONTACT ME

Instagram : @FULDMKG

Twitter: @FULDMKG_ID

Facebook Fanpage: facebook.com/fuldmkg
Email: fuldmkgindonesia@gmail.com

© 2023 by JOHN SMITH. Proudly created with Wix.com

bottom of page